AIR KELAPA MUDA SEBAGAI UPAYA DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI

Maria Lambertina Barek Aran, Yuliani Pitang, Maria Felisitas Nelcensieni Lani

Abstract


Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang dapat membunuh manusia secara tidak terduga. Air kelapa muda merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk menambah asupan kalium agar dapat menyeimbangi kadar natrium sehingga tekanan darah kita terjaga. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh pemberian air kelapa muda terhadap perubahan tekanan darah. Penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimen dengan desain penelitian one group pretest posttest. Populasi yakni 51orang dan sampel sebanyak 31 orang pasien hipertensi, menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui hasil observasi pretest dan posttest. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah sebelum dilakukan intervensi sebagian besar berada pada kategori ringan sebanyak 16 orang (51,6%) dan tekanan darah setelah pemberian intervensi normal 8 orang (25,8%), perbatasan normal 6 orang (19,4%), ringan 10 orang (32,3%), berat 2 orang (6,5%). Uji statistik wilcoxon diperoleh nilai z hitung 4.035 > nilai z tabel 1.96 dan p value (0,000) < α (0,05), yang berarti terdapat pengaruh pemberian air kelapa muda terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Ne’otonda Kecamatan Kotabaru Kabupaten Ende. Peneliti juga mengharapkan agar penderita hipertensi lebih aktif lagi dalam mengikuti penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan sehingga dapat mengontrol tekanan darahnya secara teratur. Selain itu penderita hipertensi diharapkan agar teratur minum air kelapa muda sehingga tekanan darah dalam batas normal.


Full Text:

PDF

References


Barlina, R. 2004. Potensi buah kelapa muda untuk kesehatan dan pengolahannya. perspektif.

Bimantaro. 2010. Gizi, Fk Universitas Brawijaya. [internet]. Tersedia dalam http://ejurnalp2m.poltekkesmajapahit.ac.id diakses pada tanggal 28 Oktober 2015.

Brunner, L & Suddarth, D. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (H.Kuncara, A. Hartono, M. Ester, Y. Asih, Terjemahan). Ed 8 Jilid 1. Balai Penerbit FK UI : Jakarta

Bustan M N. 2013. Epidemiologi Penyakit tidak menular. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Depkes RI. 2009. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Ganong, Wiliam F. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta : EGC

Kartikasari, Agnesia Nuarima. 2012. Faktor Risiko Hipertensi Pada Masyarakat Didesa Kabongan Kidul, Kabupaten Rembang. [internet]. Tersedia dalam http//:www.scribs.com. diakses pada tanggal 24 Mei 2016.

Kemenkes RI. 2013. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Price, Silvya Anderson dan Wilson Maccarty Loraine. 2011. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.

Ridwan Muhammad. 2009. Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer Hipertensi. Bandung : Pustaka Widya

Sustraini. 2012. Hubungan Antara Perilaku Pengendalian Hipertensi Dengan Keberhasilan Penurunan Tekanan Darah Pada Kejadian Hipertensi Esensial Di Puskesmas Kratonan Surakarta. [internet]. Tersedia dalam [http//:www. perpusnwu.web.id. diakses pada tanggal 24 Mei 2016.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.