HUBUNGAN LAMA MENDERITA HIPERTENSI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOPETA KECAMATAN ALOK KABUPATEN SIKKA

Yohana Nona Fadila Weo, Melkias Dikson, Maria Susana Ine Nona Ringgi

Abstract


Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan darah sistolik dan diastolik melebihi dari batas normal yang bisa menyebabkan moralitas dan morbiditas tinggi. Hipertensi merupakan kesehatan yang banyak dialami oleh manusia terutama bagi lansia. Hipertensi yang berkepanjangan dapat menyebabkan komplikasi berupa penyakit jantung koronor, stroke, gagal ginjal dan bahkan kematian. Terkontrolnya tekanan darah bisa menurunkan resiko komplikasi yaitu dengan menjalankan pola hidup sehat dan bagi individu yang memiliki penyakit hipertensi kronis atau menahun dianjurkan untuk rutin melakukan cek kesehatan atau tekanan darah serta minum obat yang rutin. Resiko lain yang diakibatkan karena penyakit hipertensi adalah kecemasan. Kecemasan yang paling serius terjadi disebabkan karena hipertensi. Kecemasan yang dialami oleh pasien hipertensi terkait dengan kondisi tekanan darah yang harus terus dikontrol, termasuk pola makan, aktifitas dan istirahat. lama menderita hipertensi ini akan mempengaruhi tingkat pengetahuan lansia mengenai hipertensi yang dialaminya. yang ditunjukkan dengan gangguan kecemasan. Semakin lama seseorang menderita hipertensi, maka semakin tinggi kecemasan yang dirasakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan lama menderita hipertensi dengan tingkat kecemasan pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Kopeta Kecamatan Alok Kabupaten Sikka. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional melalui pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kopeta Kecamatan Alok Kabupaten Sikka. Sampel dalam penelitian adalah 38 lansia penderita hipertensi yang ada di Puskesmas Kopeta Kecamatan Alok Kabupaten Sikka. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner lama menderita dan tingkat kecemasan dengan menggunakan uji statistik rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan dari 38 responden sebagaian besar mengalami lama menderita hipertensi durasi sedang 6-10 tahun sebanyak 18 responden (47,4%).  Hasil uji rank spearman dengan nilai p=0,000 kesimpulannya ada hubungan antara lama menderita hipertensi dengan tingkat kecemasan pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Kopeta Kecamatan Alok Kabupaten Sikka. Saran yang dapat diberikan adalah bagi responden agar selalu rutin memantau kesehatannya, mengikuti posyandu lansia memperbaiki pola hidup yang sehat, mengkonsumsi makanan yang rendah garam, dan mengatur mekanisme koping yang baik untuk menghadapi kecemasan.

 

Kata kunci      : Hipertensi, tingkat kecemasan, lansia


Full Text:

PDF

References


Anggraeni, A.D., Waren, A., Situmorang, E., Asputra, H., Siahaan, S.S., 2015, Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari-Juni 2008, Laporan Penelitian: Fakultas Kedokteran, Universitas Riau, 358. A

Anggraini, A.D., Waren,S., Situmorang,E., Asputra,H., & Siahaan S.S 2015, Faktor--Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Yang Berobat Di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari Sampai Juni 2008, Fakultas Kesehatan Universitas Riau, Files of DrsMed-FK UNRI:1-41. A.

Anitasari. (2019).Hari Hipertensi Dunia 2019: “Know Your Number, Kendalikan Tekanan Darahmu dengan CERDIK.”Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.

http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/hari-hipertensi-dunia2019-know-your-number-kendalikan-tekanan-darahmu-dengan-cerdik (Diakses Bulan maret 2022)

Apel LJ, et al, 2009, A clinical trial of the effect of dietary pattern on blood pressure, N Engl J Med 336: 1117- 24

Arif, mansjoer. (2010). Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius FKUI.

Darmojo B. Mengamati Perjalanan Epidemiologi Hipertensi di Indonesia. Jakarta: Pustaka Medika; 2009.

Departemen kesehatan Republik Indonesia. 2013. Buletin jendela data dan Informasi Kesehatan. Diakses pada Maret 2022 dari http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/ pusdatin/buletin/buletin-lansia.pdf.

Departemen Kesehatan RI. Diakses pada Maret 2022 http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-jantung.pdf.

Depkes RI, 2005, Pharmaceutical Care untuk Hipertensi, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Effendy Nasrul. (2009). Dasar-dasar KeperawatanKesehatan Masyarakat. Edisi II. Jakarta: EGC

Ermawati, Dalami. (2010). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa.Jakarta: Trans Info Media.

Fitri, DR. 2015. Diagnose Enforcement and Treatment Of High Blood Pressure. J Majority. Volume 4. Nomer 3. Januari 2015: 49

Hawari, D. (2011). Manajemen stress, cemas, dan depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Hawari, Dadang (2013). Stress, Cemas, dan Depresi. Jakarta: FK UI

Majority, 5(2), 17. Hipertensi sebagai Faktor Pencetus Terjadinya Stroke.

Imron T.A., Moch & Munif, Amrul. (2010). Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan: Buku Ajar untuk Mahasiswa. Jakarta: Sagung Seto.

Indriyani, W. (2009). Deteksi dini kolestrol, hipertensi, dan stroke. Jakarta: milistone

Istirokah, I., Surtiningrum, A., & Nurullita, U. (2013), Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Penderita Hipertensi (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Pengandan Semarang), 1-2.

Istirokah,dkk. (2013). Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasa Pada Penderita Hipertensi (Studi Wilayah Kerja Puskesmas Pegandan Semarang). STIKES Telogorejo Semarang.

Kaplan, N.M. 2010. Clinical Hypertension. 11th ed. Lippincott: Williams & Wilkins.

Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI

Kementerian Kesehatan RI. 2013 Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan

Laksita, I. D., Pratiwi, A. (2016). Hubungan Lama Menderita Hipertensi dengan Tingkat Kecemasan pada Lansia di Desa Praon Nusukan Surakarta. Jurnal Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Juli 2016. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Mujahidullah, K (2012). Keperawatan Geriatric. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Nasir, Abdul Muhith, Ideputri (2011), Metodologi Penelitian Kesehatan, Mulia Medika, Yogyakarta

Nfn, C., & Ramli, H. (2021). Lama Menderita Dan Tingkat Hipertensi Dengan Tingkat Kecemasan Pada Lansia Dalam Tinjauan Studi Cross Sectional. JURNAL FENOMENA KESEHATAN, 4(01), 449-456.

Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2007.

Notoatmodjo, S. 2018, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho, (2008). Keperawatan Gerontik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Nuraini, B. (2015). Risk factors of hypertension. J majority, 4(5), 10-19.

Nurimah, P. (2018). Hubungan Lama Menderita Hipertensi Dengan Kejadian Demensia Pada Lansia (di Dusun Pajaran, Desa Peterongan, Kabupaten Jombang) (Doctoral dissertation, STIKes Insan Cendekia Medika Jombang).

Nursalam. (2011). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. (P. P. Lestari, Ed.) (4th ed.). Jakarta: Salemba Medika.

Ode, Syarif La. (2012). Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018

http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_20 18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf – Diakses Maret 2022.

Situmorang, Paskah Rina. 2015. Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Penderita Rawat Inap Di RSU Sari Mutiara Medan 2014. Jurnal Ilmiah Keperawatan 1(1). http://www.kampusimelda.ac.id/images/download/penelitian/JIKep1.1-feb11. Diunduh Maret 2022

Stanley, M., & Beare, P.G. (2007). Buku ajar keperawatan gerontik (Gerontological nursing: A health promotion/protection approach). (Edisi 2) (Nety Juniarti, Sari Kurnianingsih, Penerjemah). Jakarta: EGC.

Stanley, M., & Beare, P.G. (2010). Buku ajar keperawatan gerontik (Gerontological nursing: A health promotion/protection approach). (Edisi 2) (Nety Juniarti, Sari Kurnianingsih, Penerjemah). Jakarta: EGC.

Stuart & Laraia. (2005). Principles and practice of psychiatric nursing. Philadelphia, USA: Mosby, Inc.

Stuart, G.W, (2013). Principles and practice of Psychiatric Nursing. (7th ed). Philadelphia. Mosby.

Suciana, F., Agustina, N. W., & Zakiatul, M. (2020). Korelasi Lama Menderita Hipertensi Dengan Tingkat Kecemasan Penderita Hipertensi. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 9(2), 146-155.

Suliswati DKK. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC

Suliswati, dkk. (2012). Konsep Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Wardani, D.W. (2015). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Sebagai Terapi Tambahan Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada pasien Hipertensi Tingkat 1 Semarang. (Skripsi Universitas Negeri Semarang).

WHO (2016) ‘Prevalence of insufficient physical activity’. Available at: https://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/physical_activity_text/en/.

WHO (2016). Hipertensi merupakan manifestasi gangguan keseimbangan hemodinamik sistem kardiovaskular yang mana patofisiologinya tidak bisa diterangkan dengan hanya satu mekanisme tunggal. Semua definisi hipertensi adalah angka kesepakatan berdasarkan bukti klinis (, 5(7).

WHO. World Health Statistic Report 2015. Geneva: World Health Organization; 2015.

WHO. World Health Statistics: 2018. Geneva; 2018.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.