ANALISIS FAKTOR RESIKO KEPADATAN HUNIAN DAN KELEMBABAN RUANGAN DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERU KABUPATEN SIKKA

Pasionista Vianitati, Pembronia Nona Fembi

Abstract


Latar Belakang:

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis (MTB). Lingkungan yang tidak sehat merupakan tempat yang baik dalam menularkan penyakit. Lingkungan rumah yang berhubungan dengan kejadian TB yaitu kepadatan hunian dan tingginya kelembapan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor resiko kepadatan hunian dan kelembaban ruangan dengan kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Beru Kabupaten Sikka.

Metode Penelitian: penelitian ini bersifat analitik dengan desain penelitian kasus kontrol (case control) yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan antara paparan (faktor penelitian) dan penyakit dengan cara membandingkan antara kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya. Populasi penelitian adalah semua penderita TB Paru yang berjumlah 54 kasus dengan teknik pengambilan sampel Non Probability Sampling (total sampling).  Instumen penelitian ini adalah kuesioner dan lembar observasi terhadap kepadatan hunian dan kelembaban ruangan disetiap rumah tangga penderita TB Paru menggunakan alat ukur hygrometer. Analisis data menggunakan chi square dengan taraf signifikan sebesar 0,05.

Hasil Penelitian: diperoleh nilai p 0,000 menjelaskan bahwa ada hubungan yang signifikan kepadatan hunian dalam rumah dengan kejadian TB Paru. Nilai OR yang dihasilkan menjelaskan bahwa kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat memiliki risiko terjadinya kasus TB sebesar 13,000 kali dibandingkan dengan kepadatan hunian yang memenuhi syarat, sedangkan terdapat hubungan kelembaban ruangan yang diperoleh nilai p 0,035. Penderita TB Paru yang tinggal dengan kelembapan ruangan yang tidak memenuhi syarat yaitu dengan nilai 40-70 memiliki risiko 5,091 kali menderita TB dibandingkan responden yang tinggal dengan kelembapan ruangan yang memenuhi syarat.

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara resiko kepadatan hunian dan kelembaban ruangan dengan kejadian TB Paru. Diharapkan agar masyarakat dapat mengatur kondisi konstruksi rumah dengan lebih baik dengan memperhatikan syarat-syarat rumah sehat dan menambah informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan TB sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadi TB Paru.

 

Kata Kunci: Kepadatan Hunian, Kelembaban Ruangan, TB Paru.


Full Text:

PDF

References


Amaliah, Rita. 2012. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kegagalan Konversi Penderita TB Paru BTA Positif Pengobatan Fase Intensif di Kabupaten Bekasi Tahun 2010. Tesis Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Direktorat Jenderal. 2016. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2015. Jakarta: Kemenkes RI

Profil Kesehatan Kabupaten Sikka tahun 2022. Maumere: Dinkes Kabupaten Sikka

Data dan Informasi Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016. Jakarta: Kemenkes RI

Efrawati, F., Ainy, A, Misnariarti. 2011. Hubungan Karakteristik Penjamu Terhadap Kejadian TB Paru di Klinik DOTS RSUD DR. Ibnu Sutowo Baturaja. Artikel vol 2 no 3 tahun 2011. Jurnal Kesehatan Masyarakat Sriwijaya

Febrian, Mira, Ayu. 2015. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian TB Paru Anak Di Wilayah Puskesmas Garuda Kota Bandung. Jurnal Ilmu Keperawatan Volume III, No 2 September 2015.

Harianto, Sugeng. P dan Dewi Bairah Sari. 2017. Buku Ajar Biologi Konversi Biodiversitas Fauna di Kawasan Budidaya Lahan Basah. Universitas Lampung

Jordan dan Davies. 2010. Clinical Tuberculosis and Treatment Outcome International Journal TB Long Desease

Keman, S. 2005. Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman. Journal Kesehatan Lingkungan Vol 2 No 1

Loihala, Maria. 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan TBC Paru pada Pasien Rawat Jalan Di Poli RSUD Schoolo Keyen Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Prima Volume 10, No 2. Agustus 2016 Hal 1665-1671.

Notoatmodjo. 2013. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Nurwanti. 2015. Skripsi Hubungan Antara Faktor Penjamu (Host) dan Faktor Lingkungan (Environment) dengan Kejadian TB Paru Kambuh (Relaps) Puskesmas Sekota Semarang tahun 2015. Universitas Negeri Semarang Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Putra, N. R. 2011. Skripsi Hubungan Perilaku dan Kondisi Sanitasi Rumah dengan Kejadian TB Paru di Kota Solok. Universitas Andalas Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat

World Health Organization. 2006a. Guidance for Reitonal Tuberculosis Programmes on the Management of TB in Children. WHO 2006

b. Stop TB Partnership. The stop TB strategy: Building on and enhancing DOTS to meet the TB related MDGs. Geneva. WHO

_____________¬¬¬¬_¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬ 2017. Global Tuberculosis Report 2017. Geneva: WHO 2017

Zuriya, Yufa. 2016. Skripsi Hubungan Antara Faktor Host dan Lingkungan dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesamas Pamulang. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta


Refbacks

  • There are currently no refbacks.